Minggu, 23 April 2017

Sejarah Rangkaian/Buket Bunga



Merangkai bunga sebagai bentuk seni dibawa ke Jepang dari Cina oleh para biksu Budha yang belajar di sana. Di Cina kuno, merangkai bunga berkembang menjadi bentuk seni yang sangat tinggi dengan berprinsip bahwa hidup adalah suci termasuk kehidupan tanaman. Oleh karena itu bunga potong yang dipakai dalam rangkaian bunga digunakan dengan hati-hati. Karangan bunga juga menjadi ritual tradisional di kalangan umat Buddha.

Bunga-bunga segar disusun di depan rumah untuk merayakan Onam, perayaan besar di Kerala, India. Ikebana adalah seni merangkai bunga yang berasal dari Jepang. Buku tentang merangkai bunga Jepang tertua yang diketahui terbit di tahun 1445. Keunikan khas dari seni merangkai bunga ikebana adalah kesederhanaan dan bentuknya yang linier. Ikebana juga telah mempengaruhi seni rangkaian bunga barat sejak akhir abad ke-19.

       Di Indonesia sendiri, bunga di rangkai dalam ritual pada asal usul nenek moyang kita. Kemudian seiring dengan perkembangan zaman, bunga dirangkai untuk kepentingan acara seperti pernikahan yang sangat identik dengan bunga. Bunga dirangkai sedemikian rupa untuk merangkai rumah sang mempelai wanita. Vas, tiang, meja dipenuhi oleh bunga.

         Bahkan pada akhir dari acara/resepsi pernikahan tersebut biasanya diakhiri dengan melemparkan sebuket bunga dengan pasangan mempelai menghadap membelakangi para amu undangan yang siap untuk menerima buket bunga tersebut. Umumnya, mempelai wanita lah yang bertugas untuk melemparkan buket bunga tersebut. Dalam hitungan ke tiga buket bunga di lemparkan dan para tamu undangan bersiap untuk berebut mendapatkan buket bunga tersebut.

            Kebiasaan ini dapat dipercaya bahwa orang yang mendapat buket bunga dari lemparan sang mempelai wanita dapat segera mendapat jodoh dan menyusul untuk menikah setelahnya. Namun entah itu mitos atau fakta, tergantung dari kepercayaan kita masing-masing.

Bahasa Bunga
Bahasa bunga dan simbolisme arti dari rangkaian bunga dapat berbeda di banyak kebudayaan. Di negara Cina setiap musim dilambangkan oleh bunga tertentu. Bunga plum putih mewakili musim dingin, persik dan sakura melambangkan musim semi, teratai merupakan pertanda musim panas, sedangkan bunga krisan melambangkan musim gugur.

Simbolisme bunga umumnya berasal dari kebudayaan di Asia dan Timur Tengah. Kebudayaan tersebut menganggap bunga tertentu misalnya teratai dianggap suci atau berhubungan dengan tema spiritual.

Bunga mawar merupakan simbol cinta, ungkapan perasaan untuk seseorang. Jadi apabila kita mendapat bunga mawar dari seseorang mungkin itu tandanya orang tersebut mempunyai perasaan dengan kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Manfaat Boneka Profesi

Boneka merupakan salah satu barang yang sangat digemari di kalangan anak-anak dan perempuan karena bentuknya yang lucu dan menarik. Bone...