Merangkai
bunga sebagai bentuk seni dibawa ke Jepang dari Cina oleh para biksu Budha yang
belajar di sana. Di Cina kuno, merangkai bunga berkembang menjadi bentuk seni
yang sangat tinggi dengan berprinsip bahwa hidup adalah suci termasuk kehidupan
tanaman. Oleh karena itu bunga potong yang dipakai dalam rangkaian bunga
digunakan dengan hati-hati. Karangan bunga juga menjadi ritual tradisional di
kalangan umat Buddha.
Bunga-bunga
segar disusun di depan rumah untuk merayakan Onam, perayaan besar di Kerala,
India. Ikebana adalah seni merangkai bunga yang berasal dari Jepang. Buku
tentang merangkai bunga Jepang tertua yang diketahui terbit di tahun 1445.
Keunikan khas dari seni merangkai bunga ikebana adalah kesederhanaan dan
bentuknya yang linier. Ikebana juga telah mempengaruhi seni rangkaian bunga
barat sejak akhir abad ke-19.
Di Indonesia sendiri, bunga di
rangkai dalam ritual
pada asal usul nenek moyang kita.
Kemudian seiring dengan perkembangan zaman, bunga dirangkai untuk kepentingan
acara seperti pernikahan yang sangat identik dengan bunga. Bunga dirangkai
sedemikian rupa untuk merangkai rumah sang mempelai wanita. Vas, tiang, meja dipenuhi
oleh bunga.
Bahkan pada akhir dari acara/resepsi
pernikahan tersebut biasanya diakhiri dengan melemparkan sebuket bunga dengan pasangan
mempelai menghadap membelakangi para amu undangan yang siap untuk menerima
buket bunga tersebut. Umumnya, mempelai wanita lah yang bertugas untuk melemparkan
buket bunga tersebut. Dalam hitungan ke tiga buket bunga di lemparkan dan para
tamu undangan bersiap untuk berebut mendapatkan buket bunga tersebut.
Kebiasaan ini dapat dipercaya bahwa
orang yang mendapat buket bunga dari lemparan sang mempelai wanita dapat segera
mendapat jodoh dan menyusul untuk menikah setelahnya. Namun entah itu mitos
atau fakta, tergantung dari kepercayaan kita masing-masing.
Bahasa Bunga
Bahasa
bunga dan simbolisme arti dari rangkaian bunga dapat berbeda di banyak
kebudayaan. Di negara Cina setiap musim dilambangkan oleh bunga tertentu. Bunga
plum putih mewakili musim dingin, persik dan sakura melambangkan musim semi,
teratai merupakan pertanda musim panas, sedangkan bunga krisan melambangkan
musim gugur.
Simbolisme
bunga umumnya berasal dari kebudayaan di Asia dan Timur Tengah. Kebudayaan
tersebut menganggap bunga tertentu misalnya teratai dianggap suci atau
berhubungan dengan tema spiritual.
Bunga
mawar merupakan simbol cinta, ungkapan perasaan untuk seseorang. Jadi apabila
kita mendapat bunga mawar dari seseorang mungkin itu tandanya orang tersebut
mempunyai perasaan dengan kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar